Hari Relawan

Salam kemanusiaan!!!

Salam semangad buat para relawan!

Kami segenap keluarga besar KSR-PMI Unit 120 STIKES NH Makassar mengucapkan selamat hari relawan.

Semoga kita semua kan senantiasa semangad dalam mebantu mereka yang membutuhkan uluran tangan kita. Tersenyumlah slalu kawan,jangan pernah engkau menghilankan senyuman itu, senyuman yang dpat membuat mereka yang berduka menjadi ceria dan bangkit lgi tuk melanjutkan hidupnya.

"Noi Siamo Tutty Fratelly"
 

Selamat Bergabung, Bapak Jusuf Kalla

Salam Semangat...!!!!!!

Kami dari KSR-PMI Unit 120 STIKES Nani Hasanuddin Makassar mengucapkan selamat atas terpilihnya Bapak Jusuf Kalla sebagai ketua umum PMI setelah pada
akhirnya Jusuf Kalla menjadi calon tunggal karena hanya dalam beberapa menit, Ida Bagus Udiana, salah satu calon Ketua Umum PMI periode 2009-2014 dari PMI Daerah Bali menyatakan mengundurkan diri. Semoga dikepemimpinan beliau PMI makin berkembang dan makin peka terhadap sesama, amiiinnn!!!


Sebagai mana yang dikutip dari website resmi Palang Merah Indonesia bahwa Bapak Jusuf Kalla selaku ketua PMI terpilih periode 2009-2014 menyatakan "
 

VISI MISI PMI

VISI PMI

“Palang Merah Indonesia (PMI) mampu dan siap menyediakan dan memberikan pelayanan kepalangmerahan dengan cepat dan tepat dengan berpegang teguh pada Prinsip-prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional”


MISI PMI
  1. Menyebarluaskan dan mendorong aplikasi secara konsisten Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
  2. Melaksanakan kesiapsiagaan dalam menangani bencana dan konflik yang berbasis pada masyarakat
  3. Memberikan bantuan dalam bidang kesehatan yang berbasis masyarakat
  4. Mengelola transfusi darah secara profesional
  5. Berperan aktif dalam menangani bahaya HIV/AIDS dan penyalahgunaan NAPZA
  6. Menggerakkan generasi muda dan masyarakat dalam tugas-tugas kemanusiaan
  7. Meningkatkan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI secara berkesinambungan disertai dengan perlindungan terhadap relawan dan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan
  8. Mengembangkan dan menguatkan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI guna meningkatkan kualitas potensi sumber daya manusia, sumber daya dan dana agar visi, misi dan program PMI dapat diwujudkan secara berkesinambungan
 

Sedikit Mengenal KSR

Korps Suka Rela (KSR PMI) adalah kesatuan di dalam perhimpunan PMI, yang merupakan wadah kegiatan atau wadah pengabdian bagi Anggota perhimpunan PMI.

Sebagai anggota KSR memiliki hak dan Kewajiban, yaitu :

A. Hak :
  1. Memperoleh/ mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan guna mengembangkan sikap dan keterampilan
  2. Mendapatkan kesempatan mengembangkan pengabdian di dalam perhimpunan PMI, baik di dalam kepengurusan maupun di dalam kegiatan operasional.
  3. Berhak menggunakan atribut sesuai dengan ketentuan
  4. Memberikan usul, saran dan pendapat sesuai jenjang organisasi demi kemajuan perhimpunan PMI.
  5. Dilibatkan dalam pengambilan keputusan PMI
  6. Memperoleh Asuransi dan perlindungan hukum dalam pelaksanan tugas Kepalangmerahan
  7. Memperoleh tanda penghargaan, tanda kehormatan dari PMI, dari pemerintah maupun dari lembaga Nasional dan Internasional sesuai dengan ketentuan.
  8. Menggunakan fasilitas KSR PMI sesuai dengan ketentuan yang berlaku
  9. Mendapat KTA PMI
  10. Mengikuti kegiatan kepalangmerahan di dalam maupun di luar kesatuan atau unit yang bersangkutan.
 

Senyum Sang Relawan Kemanusiaan

Salam Kemanusiaan...!!!!

Senyum adalah ibadah....!!! Kalimat inilah yang dapat mewakili foto di atas pada suasana DIKLATSAR V KSR STIKES NH Makassar yang sempat direkam beberapa hari yang lalu. Semoga saja kami kan senantiasa tersenyum dalam melaksanakan bakti kamanusiaan yang menjadi kewajiban kami. Semoga saja dengan senyum ini kan menghapus duka pada saudara-saudara kita disana yang mungkin sedang mendapat cobaan dari sang pencipta!!!

Jayalah terus relawan kemanusiaan!!! semoga dalam setiap langkahmu senantiasa diberi petunjuk oleh sang maha mengetahui segalanya.
 

Pelantikan Angkatan IV

Acara pelantikan angkatan IV KSR-PMI Unit 120 STIKES Nani Hasanuddin Makassar yang berlangsung di Kampus STIKES NH-M. Ketua PMI Cabang Makassar yang sempat menghadiri acara ini sekaligus melantik angkatan IV KSR STIKES NH. Semoga apa yang kita harapkan dari acara ini dapat tercapai dengan baik, amiinnn!!!!
 

SEPENGGAL CERITA BUATMU


Salam Kemanusiaan...!!!

Memberi lebih mulia dari pada menerima inilah kata-kata yang mesti kita ingat selalu dan berusaha menerapkannya dalam kehidupan kita. Pemberian yang dimaksud adalah pemberian yang tulus ikhlas dengan harapan dapat meringankan beban mereka yang membutuhkan pertolongan kita tanpa mengharap imbalan apapun semata-mata tujuannya demi kemanusiaan.
 

SENAN AKTIVITAS

KALAU KAU SUKA HATI PETIK JARI 2X
KALAU KAU SUKA HATI DAN KAUPUN SUKA ITU
KALAU KAU SUKA PETIK JARI

KALAU KAU SUKA HATI TEPUK TANGAN 2X
KALAU KAU SUKA HATI DAN KAUPUN SUKA ITU
KALAU KAU SUKA TEPUK TANGAN

KALAU KAU SUKA HATI PUKUL PAHA 2X
KALAU KAU SUKA HATI DAN KAUPUN SUKA ITU
KALAU KAU SUKA PUKUL PAHA

KALAU KAU SUKA HATI SENTAK KAKI 2X
KALAU KAU SUKA HATI DAN KAUPUN SUKA ITU
KALAU KAU SUKA SENTAK KAKI

KALAU KAU SUKA HATI BILANG BUM 2X
KALAU KAU SUKA HATI DAN KAUPUN SUKA ITU
KALAU KAU SUKA BILANG BUM

KALAU KAU SUKA HATI SEMUANYA
KALAU KAU SUKA HATI DAN KAUPUN SUKA ITU
KALAU KAU SUKA SEMUANYA
 

TOKOH-TOKOH PALANG MERAH

JEAN HENRY DUNANT (Bapak Palang Merah Sedunia)

Jean Henry Dunant lahir pada hari Kamis tanggal 8 Mei 1826, di Ridverdine Genewa Swiss. Ayahnya berna aJean Jacques Dunant seorang anggota Dewan Republik Swiss dan Ibunya bernama Anne Antoniette Colladone keturunan bangsawan Perancis.Terpengaruh oleh pekerjaan ayahnya sebagai ketua yayasan yatim piatu, Henry Dunant memiliki dasar-dasat kepribadian yang halus dan senantiasa menolong mereka yang menderita. Pada usia 18 tahun ia mengikuti Young Men Criton Assocacosution di Perancis sebuah perhimpunan yang bertujuan meringankan penderitaan sesama manusia.
 

Siaga Bencana Gempa

Definisi
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi yang biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Pergeseran antara lempengan-lempengan tektonik yang berada jauh di bawah permukaan bumi. Lempeng Tektonik adalah Segmen keras kerak bumi yang disokong oleh magma dibawahnya. Lempeng tektonik bebas untuk menggesek satu sama lain. Pergerakan antara lempeng tektonik ini tidak selalu secara perlahan-lahan. Sebaliknya pergeseran antara tanah dan batu yang membentuk lempeng tektonik menyebabkan pergeseran itu berjalan tersentak-sentak. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan, pergerakan inilah yang menyebabkan gempa bumi.
 

LAMBANG PALANG MERAH DAN BULAT SABIT MERAH INTERNASIONAL

Sebelum lambang gerakan diadopsi, setiap pelayanan medis kemiliteran setidaknya di Eropa, mengenal tanda pengenal sendiri. Austria misalnya menggunakan bendera putih, perancis bendera merah atau spanyol bendera kuning. Banyaknya tanda yang berbeda-beda yang digunakan menimbulkan akibat yang strategis, contohnya walaupun tentara tahu apa tanda pengenal dari personil medisnya, namun biasanya mereka tidak tahu apa tanda pengenal lawan mereka.
 

Prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah international

Kemanusiaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan keinginan memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam pertempuran, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia. Palang Merah menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerjasama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.
 

Henry Dunant, Bapak Palang Merah International


8 Mei 1828 adalah hari lahir Jean Henri Dunant. Disaat berumur 31 tahun, beliau menyaksikan perang mengerikan antara pasukan Prancis dan Italia melawan pasukan Austria di Solferino, Italia Utara tepatnya pada tanggal 24 Juni 1859.

Tidak kurang 40.000 tentara terluka menjadi korban perang, sementara bantuan medis tidak cukup merawat korban sebanyak itu. Tergetar penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bersama penduduk setempat mengerahkan bantuan menolong mereka. Setelah kembali ke Swiss, Henry Dunant menuangkan kesan dan pengalamannya ke dalam buku berjudul “Kenangan dari Solferino” menggemparkan Eropa.

Di buku itu Henry Dunant mengajukan dua gagasan. Pertama, membentuk organisasi kemanusiaan internasional yang dapat dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong prajurit yang terluka di medan perang. Kedua, mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera dan sukarelawan serta organisasinya yang menolong saat terjadinya perang.

Pada 1863 Henry Dunant bersama keempat kawannya merealisasi gagasan tersebut dengan mendirikan komite internasional untuk nantuan para tentara yang cedera, sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau Committee of The Red Cross (ICRC) merupakan lembaga kemanusiaan bersifat mandiri, sebagai penengah dan netral.
Dalam perkembangannya Palang Merah Internasional juga memiliki Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah atau International Federation of Red Cross dan Red Crescent (IFRC).
Maka dari itu, sudah seharusnya kita merayakan 8 Mei ini sebagai hari lahirnya bapak Palang Merah Dunia di mana semangat Henry Dunant inilah yang mengilhami terbentuknya Perhimpunan Nasional Palang Merah Nasional dan Bulan Sabit Merah yang didirikan hampir di setiap negara di seluruh dunia berjumlah 176 perhimpunan nasional. Sedang gagasan kedua Henry Dunant direalisasi Pemerintah Swiss dengan mengadakan konferensi Jenewa dengan menghasilkan Konvensi Jenewa (1864) yang terus dikembangkan sehingga dikenal sebagai Konvensi Jenewa 1949.
 

Mars Palang Merah Indonesia

Palang Merah Indonesia
Sumber kasih umat manusia
Warisan luhur, nusa dan bangsa
Wujud nyata pengayom Pancasila

Gerak juangnya keseluruh nusa
Mendarmakan bhakti bagi ampera
Tunaikan tugas suci tujuan PMI
Di Persada Bunda Pertiwi

Untuk umat manusia
Di seluruh dunia
PMI menghantarkan jasa

 

Pertolongan Pertama

Kecelakaan atau kejadian yang tidak diinginkan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Kejadian ini dapat berupa suatu insiden kecil atau suatu bencana yang melibatkan penderita dalam jumlah besar. Bencana yang baru akan terjadi bila para korban tidak mendapat pertolongan yang baik dengan segera. Dalam suatu peristiwa yang membutuhkan penanganan medis biasanya orang pertama yang akan memberikan pertolongan adalah mereka yang berada di tempat kejadian atau anggota keluarga penderita tersebut. Mereka yang berupaya memberikan pertolongan ini memiliki berbagai tingkat pengetahuan mulai dari tidak ada sampai mereka yang mungkin sudah terlatih. Ada waktu antara pertolongan di lapangan sampai korban dapat memperoleh pertolongan oleh tenaga medis di fasilitas kesehatan sehingga masa tenggang inilah yang harus diisi. Prinsip kemanusiaan yang utama adalah mengurangi penderitaan dan memberikan bantuan kepada para penderita. Ini harus dilakukan sebaik-baiknya dan dalam waktu singkat. Pertolongan yang diberikan harus menjadi satu kesatuan pertolongan korban dari lapangan sampai perawatan lanjutan di rumah sakit.

Pertolongan ini dikenal dengan pelayanan gawat darurat. Pelayanan ini dibagi dalam dua fase:

a. Fase pra rumah sakit

Pada fase ini dilakukan perawatan di tempat kejadian dengan atau tanpa melakukan transportasi penderita ke fasilitas kesehatan. Konsep dasar dari pertolongan pertama adalah memberikan bantuan hidup dasar dan mempertahankan nyawa dengan melakukan tindakan pertolongan pertama secepatnya setelah kejadian.

b. Perawatan rumah sakit

Para penderita tentunya akan dikirim ke fasilitas kesehatan yang umumnya adalah rumah sakit atau Puskesmas di daerah-daerah terpencil.

Perawatan kedua fase ini seharusnya tidak dibedakan. Keduanya harus saling menunjang, fase pra rumah sakit dilakukan dengan baik sehingga rumah sakit tinggal melanjutkan apa yang sudah dilakukan dan tidak mundur kembali dan kalau perlu sistem rujukan harus diaktifkan. Sistem inilah yang sebenarnya dikenal dengan sistem pelayanan gawat darurat terpadu.


Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu

Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu adalah suatu jejaring sumber daya yang saling berhubungan untuk memberikan pelayanan gawat darurat dan transportasi kepada penederita yang mengalami kecelakaan atau penyakit mendadak.


Pelayanan gawat darurat modern dimulai di tempat kejadian, berlanjut selama proses transportasi dan dsempurnakan di fasilitas kesehatan. Semua ini merupakan mata rantai sumber daya manusia yang saling berhubungan membentuk suatu sistem.

Apa saja yang diperlukan untuk suatu sistem pelayanan gawat darurat terpadu ?

Pada dasarnya sistem ini dapat dilakukan secara sederhana, dengan komponen :

- Akses dan komunikasi

- Pelayanan pra rumah sakit di tempat kejadian

- Transportasi ke fasilitas medis


Para penolong:

- Orang awam

Kelompok ini tidak terlatih atau memiliki sedikit pengetahuan pertolongan pertama atau hanya meniru apa yang pernah dilihat atau didengarnya.

- Penolong Pertama

Kualifikasi ini yang ingin dicapai oleh PMI akan dibahas khusus.

- Tenaga khusus

Kelompok ini berupa tenaga yang dilatih secara khusus untuk menanggulangi kedaruratan di lapangan seperti Paramedik dan sejenisnya. Mereka dapat melakukan tindakan yang lebih banyak dibandingkan dengan penolong pertama.


Pengertian Pertolongan Pertama:

Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.

Pengertian Medis Dasar

Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih secara khusus. Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki oleh Pelaku Pertolongan Pertama.

Pelaku Pertolongan Pertama

Pelaku Pertolongan Pertama adalah penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar.

Tujuan Pertolongan Pertama

a. Menyelamatkan jiwa penderita

b. Mencegah cacat

c. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan

Dasar Hukum

Di Indonesia dasar hukum mengenai Pertolongan Pertama dan Pelakunya belum tersusun dengan baik seperti halnya di negara maju. Walau demikian dalam KUHAP ada beberapa pasal yang mencakup aspek dalam melakukan Pertolongan Pertama.

Pelanggaran tentang orang yang perlu ditolong diatur dalam Pasal 531 K U H Pidana yang berbunyi :

Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500,-.

Pasal ini berlaku, bila pelaku pertolongan pertama dapat melakukan tanpa membahayakan keselamatan dirinya, dan orang lain.

Dalam tatanan dunia medis Pelaku Pertolongan Pertama merupakan bagian dari penyelenggaran jasa medis sehingga juga harus menjaga kerahasiaan penderita yang ditolongnya. Hal ini juga diatur dalam Pasal 322 K U H Pidana menegaskan :

1. Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia yang wajib menyimpannya oleh karena jabatan atau pekerjaannya baik yang sekarang, maupun yang dahulu, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya sembilan bulan atau dengan denda sebanyak-banyaknya sembilan ribu rupiah.

2. Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang itu.

Dalam undang undang ini tidak disebutkan pihak atau pejabat yang seharusnya menyimpan rahasia, hanya ancaman kepada pihak yang seharusnya menyimpan rahasia

Jadi seorang pelaku pertolongan pertama yang terlibat dalam pemeriksaan pasien yang ditolongnya harus bisa menyimpan rahasia pasien akibat pekerjaan yang dilakukannya.

Penyelenggaraan Pertolongan Pertama

PMI dapat menyelenggarakan Pertolongan Pertama, maupun menyelenggarakan pendidikan Pertolongan Pertama, serta dapat mendirikan pos Pertolongan Pertama adalah berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan R.I. no. 023/Birhub/1972.


Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama :

Agar dapat melakukan tugasnya seorang Penolong Pertama harus menjalankan kewajibannya seperti tercantum dibawah ini supaya penderita memperoleh upaya pertolongan yang maksimal :

a. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya.

b. Dapat menjangkau penderita.

c. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.

d. Meminta bantuan/rujukan.

e. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban.

f. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya.

g. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.

h. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.

i. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.


Kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama:

Supaya dapat menjalankan kewajiban tersebut di atas maka penolong harus memiliki kualifikasi sebagai berikut :

a. Jujur dan bertanggungjawab.

b. Berlaku profesional.

c. Kematangan emosi.

d. Kemampuan bersosialisasi.

e. Kemampuannya nyata terukur sesuai sertifikasi.

f. Kondisi fisik baik.

g. Mempunyai rasa bangga.

Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama :

Dalam melakukan tugasnya Pelaku Pertolongan Pertama memerlukan beberapa peralatan dasar. Peralatan dasar ini dapat dibagi menjadi peralatan perlindungan diri atau yang lebih dikenal dengan Alat Perlindungan Diri (APD) dan peralatan minimal untuk melakukan tugasnya.

a. Alat Perlindungan Diri (APD) :

Sebagai pelaku Pertolongan Pertama seseorang akan dengan mudah terpapar dengan jasad renik maupun cairan tubuh seseorang yang memungkinkan penolong dapat tertular oleh penyakit. Prinsip utama dalam menghadapi darah dan cairan tubuh dari penderita adalah :

darah dan semua cairan tubuh sebagai media penularan penyakit.

Beberapa penyakit yang dapat menular di antaranya adalah Hepatitis, TBC, HIV/AIDS.

Disamping itu APD juga berfungsi untuk mencegah penolong mengalami luka dalam melakukan tugasnya.

Beberapa APD :

1. Sarung tangan lateks.

2. Kacamata pelindung

3. Baju pelindung

4. Masker penolong

5. Masker Resusitasi

6. Helm

Catatan : Alat perlindungan diri minimal bagi seorang pelaku Pertolongan Pertama adalah sarung tangan dan masker RJP.

Beberapa tindakan umum untuk menjaga diri adalah:

Pemakaian APD tidak sepenuhnya melindungi penolong. Ada beberapa tindakan lain yang juga perlu dilakukan sebagai tindakan pencegahan.

1. Mencuci tangan

Cuci tangan merupakan tindakan yang sederhana namun paling efektif untuk menghentikan rantai penularan penyakit.

- Cucilah tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.

- Pakailah sabun yang memiliki sifat anti septik (anti kuman).

- Cucilah bersih-bersih tangan sampai ke siku bila selesai menangani penderita.

2. Membersihkan alat

Selain tubuh penolong alat yang baru dipakai juga harus dibersihkan. Membersihkan alat ini ada bebrapa tahapan yaitu :

- Mencuci dengan air: hanya menghilangkan bekas atau noda saja.

- Desinfeksi (memakai bahan pembunuh kuman misalnya pemutih)

- Sterilisasi (proses khusus untuk menjadi bebas kuman)


Peralatan Pertolongan Pertama

a. Penutup luka

- Kasa steril

- Bantalan kasa

b. Pembalut

contoh :

- Pembalut gulung/pita

- Pembalut segitiga/Mitella

- Pembalut tubuler/tabung

- Pembalut rekat/Plester

c. Cairan antiseptik

contoh :

- Alkohol 70%

- Povidone iodine 10%

d. Cairan pencuci mata

- Boorwater

e. Peralatan stabilisasi,

contoh :

- Bidai

- Papan spinal panjang

- Papan spinal pendek

f. Gunting pembalut

g. Pinset

h. Senter

i. Kapas

j. Selimut

k. Kartu penderita

l. Alat tulis

m. Oksigen

n. Tensimeter dan stetoskop

o. Tandu.

Daftar tersebut di atas hanya merupakan satu contoh saja. Kemampuan penolong dan ketersediaan dana juga akan menyebabkan perlengkapan ini bervariasi. Hal lain yang bperlu diingat adalah berapa banyak masing-masing jenis alat dan bahan yang harus ada. Untuk melakukan tugas.

Sebagai Penolong kita harus mampu berimprovisasi, kadang-kadang kita akan menjumpai keadaan dimana peralatan kita tidak memadai atau kurang, bahkan tidak ada. Pertolongan Pertama mengajarkan kepada kita bagaimana memanfaatkan pengetahuan kita untuk menolong penderita dengan mengguakan peralatan seminimal mungkin. Kemampuan berimprovisasi sangat diperlukan dilapangan seperti bagaimana memanfaatkan pakaian, sapu tangan atau handuk kecil sebagai penutup luka dan pembalut, memanfaatkan bahan lurus dan keras seperti majalah dan sejenisnya untuk dijadikan bidai. Bila kita sudah mengetahui tekniknya, bagaimana tindakan yang paling baik, maka kita dapat mulai melakukan improvisasi peralatan.

Improvisasi bukan berarti melakukan sesuatu hanya berdasarkan naluri saja tetapi harus tetap sejalan dengan dasar-dasar dan prinsip-prinsip pertolongan pertama.

 

Penderita AIDS semakin meningkat


Dari tahun ke tahun jumlah penderita AIDS semakin meningkat. Terkhusus di kota Makassar ternyata jumlah penderita AIDS sudah mencapai 2.700 orang terhitung hingga November 2009 ini,dimana jumlah penderita pada tahun lalu berjumlah 1.782 orang ini menunjukkan jumlah penderita meningkat sebanyak 918 orang. Melihat hal ini dibutuhkan kerja keras dalam mencegah peningkatan lagi di tahun-tahun berikutnya. Hal ini bukan hanya menjadi tugas dari pemerintah saja tapi menjadi tugas kita semua khususnya bagi para generasi muda.

Apakah AIDS itu?
* Penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan tubuh.
* Virus penyebab AIDS adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus)
* Penderita AIDS yang meninggal, bukan semata-mata disebabkan oleh virus AIDS, tetapi juga oleh penyakit lain yang sebenarnya bisa ditolak, seandainya sistem kekebalan tubuh tidak rusak oleh virus AIDS.

Bagaimana AIDS menular?
* 75-85 % Penularan terjadi melalui hubungan seks (5-10 % diantaranya melalui hubungan homoseksual)
* 5-10 % akibat alat suntik yang tercemar (terutama pada pemakai narkotika suntik)
* 3-5 % melalui transfusi darah yang tercemar
* 90 % infeksi pada bayi dan anak terjadi dari Ibu yang mengidap HIV
* 25-35 % bayi yang dilahirkan oleh Ibu pengidap HIV akan menjadi pengidap HIV

Gejala AIDS?
* Rasa lelah berkepanjangan
* Sesak nafas dan batuk berkepanjangan
* Berat badan turun secara menyolok
* Pembesaran kelenjar (di leher, ketiak, lipatan paha) tanpa sebab yang jelas
* Bercak merah kebiruan pada kulit (kanker kulit)
* Sering demam (lebih dari 38 °C) disertai keringat malam tanpa sebab yang jelas
* Diare lebih dari satu bulan tanpa sebab yang jelas

Bagaimana mencegah AIDS?
* Tidak berganti-ganti pasangan seksual
* Pencegahan kontak darah, misalnya pencegahan terhadap penggunaan jarum suntik yang diulang
* Dengan formula A-B-C
o ABSTINENSIA artinya tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah
o BE FAITHFUL artinya jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja
o CONDOM artinya pencegahan dengan menggunakan kondom

Mudah-mudahan dengan penjelasan singkat tentang AIDS di atas dapat menambah pengetahuan kita dalam mencegah AIDS. Maka dari itu mari kita cegah AIDS mulai dari diri kita, keluarga, dan orang-orang di sekitar kita!


Sumber :
http://i-comers.com/showthread.php?t=8986
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/58977
 

Entri Populer